Tahanan kabur, Irwasda Polda Riau minta Polisi yang jaga diselidiki

Ilustrasi | Beritariau.com 2014

Beritariau.com, Pekanbaru - Kaburnya tahanan kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) Amri (34), di Polsek Sukajadi Pekanbaru Jumat (19/12/14) sekitar pukul 03.00 WIB, menimbulkan berbagai persepsi, Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwada) Polda Riau, mencurigai anggota polisi yang piket dan berjaga pada waktu itu.

Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Riau, Kombes Pol Achmad Nurda Alamsyah mengatakan, pihaknya telah meminta Kapolresta Pekanbaru Kombes Robert Harianto Watratan agar bertindak tegas terhadap anggota piket yang berjaga.

"Petugas piket harus segera diperiksa, itu sudah kita perintahkan Kapolresta Pekanbaru, untuk memanggil anggota yang jaga saat itu, apakah ini kelalaian, atau ada keterlibatan petugas disana," ujar Alamsyah, Jumat (19/12/14).

Menurutnya, dalam kasus ini tak terlepas adanya unsur kelemahan pengawasan dari petugas. Sebab, polisi yang piket tak hanya memonitor penghuni tahanan, namun juga mengawasi ruangan.

"Ada kelemahan dalam pengawasan, petugas jaga harus mengawasi orang dan ruangan. Mungkin Protap ini yang tak dijalankan maksimal, sampai akhirnya terjadi peristiwa itu," jelas Alamsyah.

Bahkan, CCTV yang dipasang di Polsek Sukajadi menurut Alamsyah jangan dijadikan alasan untuk sudah memaksimalkan penjagaan.

"Jangan mentang-mentang ada CCTV lalu petugas bisa lepas pengawasan, setiap waktu harus dicek ke dalam, apa aktivitas mereka (tahanan). Ini yang ingin kita selidiki, kita kumpulkan keterangan petugas waktu malam itu," tegasnya.

Alamsyah tak menampik, kepolisian memang dihadapkan dengan berbagai permasalahan, salah satunya tahanan kabur. Banyak faktor penyebab, diantaranya minimnya keamanan Polsek, kondisi bangunan yang sudah tua dan keterbatasan personil. "Kita akan evaluasi lagi seluruhnya," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukajadi, Kompol Jasamen Manurung menduga, Amri kabur dengan menjebol tembok menggunakan benda tumpul sejenis sendok dan alat lainnya.

"Tembok kita itu meski semen, tapi sudah lapuk dan berlumut. Kuat dugaan ini yang dimanfaatkan pelaku untuk kabur, dengan alat itu," kata Manurung.

Menurut Manurung, kondisi cuaca sebelum Amri kabur saat itu tengah hujan, sekitar pukul 03.30 wib. Tidak ada seorang tahanan yang mengetahui kaburnya Amri.

"Kayaknya pelaku beraksi saat hujan tadi subuh, makanya suara menggerus temboknya tidak diketahui oleh tahanan lain," ujarnya.

Dari hasil rekaman CCTV yang terpasang, tak terlihat rekaman aksi dari tersangka Curanmor itu. "Kita sudah periksa CCTV, tapi pelaku tak terdeteksi, ada camera di depan sel, tapi tidak menyorot sepenuhnya sampai kekamar mandi," jelas Manurung.

Manurung mengaku terkejut atas peristiwa itu. Pasalnya, pada malam sebelumnya, dirinya bersama anggota lainnya masih di Mapolsek Sukajadi. Namun, Manurung mengklaim, anggotanya tidak ada yang tidur dan mendengar aksi tahanan itu.

"Saya disini (Mapolsek Sukajadi) sampai jam 24.00 WIB. Semua kondusif, kita pun (anggota) sudah memeriksa keruang tahanan. Kata anggota saya, mereka tidak ada yang tertidur. Namun paginya tembok sudah bolong," imbuhnya.

Mendapat laporan itu, Kapolresta Pekanbaru Robert Haryanto Watratan, langsung menuju ke Polsek Sukajadi guna memastikan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi di wilayah hukumnya.

Robert mengatakan, kelalaian petugas bisa saja terjadi, namun juga butuh penyelidikan terlebih dahulu. "Kita masih lakukan penyisiran dibantu personil Mapolresta Pekanbaru. Terkait indikasi kelalaian petugas, masih kita selidiki," jelas Robert. [Pan]

Tags :# hukum