Karena rewel, ayah tiri di Kampar aniaya balita hingga tewas

Ilustrasi | Beritariau.com 2015

Beritariau.com, Kampar - Ngaku tak tahan dengan rewelan sang anak, saat ditinggal Istrinya yang bekerja di kebun sawit, seorang ayah tiri di Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar tega menganiaya bocah berusia 2 tahun 10 bulan hingga tewas.

Selain luka memar di bagian kepala, tangan kanan Isra Syafitri, si anak balita (bawah lima tahun) ini, patah akibat tindak kekerasan yang dilakukan ayah tirinya, Nasri Nasution (35), Jumat (27/03/15) lalu.

Informasi yang dirangkum dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tapung Hulu, Minggu (29/03/15), dugaan tindak pidana pembunuhan itu diketahui dari informasi yang disampaikan warga pada Jumat malam sekitar pukul 21.30 Wib.

"Dari informasi itu, kita selidiki. Korban jasad korban dibawa untuk dilakukan visum et revertum. Namun, saat itu dia (Nasri) menolak. Kita makin curiga," kata Kapolsek Tapung Hulu AKP Nurman, saat dihubungi melalui sambungan seluler.

Dari visum itu, lanjut Nurman, ditemukan sejumlah bekas kekerasan pada jasad bocah tak berdosa itu antara lain : tulang tangan sebelah kanan patah juga luka memar dibagian kepala. "Bagian perut seluruhnya ada bekas luka cubitan, luka gores dipantat, luka memar di punggung dan pundaknya patah," ucap Nurman.

Kepada polisi, pelaku mengaku tak tahan dengan rewelan Isra saat ditinggal ibunya yang bekerja di kebun sawit. Diantaranya, Ayah tiri ini mengaku jijik saat mengurus Isra buang air besar, lasak bergerak kesana kemari dan kerap menangis.

"Motifnya, dia ngaku kesal dengan tingkah bocah usia 2 tahun. Sedangkan istrinya tak tahu kejadian itu," kata Nurman. [cp]

Tags :# hukum