Unsur Kelalaian Belum Diketahui

Aldo, bocah 6 tahun tewas tenggelam di Platinum Water Park Rohil

Pengawas Kolam, menunjukkan lokasi tenggelamnya Aldo di kolam dewasa. Menurut mereka, air berwarna hijau pekat akibat lumut yang timbul karena tingginya curah hujan.

Beritariau.com, ‎Rohil - Aldo, seorang bocah berusia 6 tahun, putra dari Elvi alias Butet, warga Pekan Tolan Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) Provinsi Sumatera Utara‎, Kamis (26/05/16) ditemukan tewas tenggelam di Platinum Water Park di kawasan Bagan Batu Km 5 Kepenghuluan Bahtera Makmur Kabupaten Rohil.

Bocah malang itu tenggelam saat berwisata air bersama rombongan TK Syiar Islam asal Pekan Tolan. ‎Namun, sejauh ini belum diketahui apakah penyebab kejadian ini akibat minimnya pengawasan pengelola ataupun pihak sekolah.

‎Informasi yang dirangkum di lokasi kejadian, seperti dituturkan seorang pengunjung bernama Nur Asiah (35), warga kecamatan Tanjung Medan Kabupaten Rohil, mengaku bahwa saat tiba di Water Park itu, situasi pengunjung sedang panik karena ada yang kehilangan anak. Tak berselang lama, tampak seseorang menggendong anak-anak dibawa menuju pintu keluar.

"Langsung diberi pertolongan pertama, terus dibawa  ke rumah sakit," kata Nur Asiah.

Mendengar kabar pengunjung kolam water park  tenggelam, sejumlah  awak media langsung menuju ke lokasi kejadian. Namun saat di lokasi, security Platinum Water Park mengaku Manajer sedang tak berada ditempat. Konfirmasi melalui sambungan seluler ke nomor pribadinya pun tak kunjung diangkat.

Pihak keamanan mengarahkan agar awak media menemui kasir yang bernama Fitri dan mewawancarai petugas pengawas, Yapen dan Supri.

Menurut Yapen, saat korban diumumkan hilang, saat itu dirinya sedang makan siang dan bergantian dengan rekannya Supri untuk mengawasi kolam.

"Ketika itu saya di Lobi sedang makan siang sekitar pukul 13.17 wib. Saya dengar ada yang kehilangan anak. Nasi pun saya tinggalkan, begitu saya turun, korban sudah ditemukan dan langsung digotong kemari (dekat pintu keluar, red). Kata yang membawa, korban tenggelam di kolam renang dewasa," ujar Yapen.

Dijelaskannya, bahwa petugas pengawas kolam itu hanya dirinya dan Supri saja.

Sementara dijelaskan Supri, ketika orang tua dan guru-guru korban melaporkan anak hilang itu, pihak keamanan langsung mengumumkan melalui pengeras suara. Supri mengaku, dirinya saat itu sedang menggantikan rekannya, Yapen, yang sedang makan siang.

"Kebetulan ada obat kolam datang. Jadi saya mengerjakan mengangkat obat. Tiba-tiba ada orang dewasa membopong korban," jelas Supri.

Dijelaskannya, saksi yang pertama sekali menemukan Aldo adalah seorang pria dewasa yang  ketika itu sedang berenang di kolam yang dalamnya 1,2 meter.

Kepada petugas, pria itu mengaku menemukan korban saat sedang asyik berenang di dalam air kolam yang berwarna hijau pekat itu.

Tiba-tiba, kakinya menyenggol sesuatu benda. Begitu diangkat, ternyata tubuh bocah laki-laki yang belakangan diketahui bernama Aldo. Pria itu pun langsung memboyongnya kearah ke luar pintu untuk segera  diberikan pertolongan selanjutnya dan dibawa  ke klinik bunda.

"Nama dan alamat bapak itu saya tidak tahu," kata Supri.

Terpisah, Dr. Herdianto, petugas klinik Bunda yang pertama kali melakukan perawatan menuturkan, setelah tiba di klinik bunda, korban sudah tak bernyawa lagi.

"Kemungkinan meninggal di dalam kolam, hanya sekitar setengah jam disini, yakni pukul 14.30 wib. Lalu korban dibawa pulang dengan ambulans. Pihak Water Park yang kemari atas nama Hendra. Mereka lah yang menanggung biaya  perawatan dan ambulan untuk  mengantar jenazah korban," tutur Dr Herdi.

Sementara itu Kapolsek Bagan Sinembah AKP Eka Ariandy Putra ketika dikonfirmasi, Kamis (26/5/16) malam sekitar pukul 19.00 wib, mengaku belum mengetahui kabar tentang bocah yang meninggal di Water Park itu.

"Saya belum mendengar kabar itu. Ya sudah nanti akan saya cek," pungkasnya. [bim]‎