Klaim Sudah Optimal Hentikan Aktivitas PETI

Demi masa depan Kuansing, hentikan tambang emas!

ilustrasi

Beritariau.com, Kuansing- Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Mursini mengimbau seluruh pemilik dan pelaku Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di seluruh wilayah Kuansing agar menghentikan aktivitas demi masa depan generasi muda dan mengurangi tingkat kerusakan lingkungan.

"Saya meminta semua pihak membantu proses penghentian itu," kata Mursini, saat Safari Ramadhan Pemkab Kuansing di Masjid Mukhlisin Desa Muaro Sentajo Kecamatan Sentajo Raya, Rabu (14/06/17).

Ia mengklaim, selama ini upaya pihaknya untuk menghentikan aktivitas penambang tanpa izin sudah optimal. ‎Namun terlihat masih ada yang berani beroperasi.

Karena itu, sekali lagi dihimbau agar semua pihak taat hukum karena bahaya penambangan yang memakai air raksa (mercury, red) sangat tinggi bagi kelangsungan hidup, kata Mursini.

Seluruh masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi aktif untuk menyelamatkan lingkungan dari berbagai ancaman kerusakan.

Selain itu, aktivitas PETI dapat mengganggu Kuansing memperoleh penghargaan Adipura.

"Ini untuk masa depan Kuansing," sebutnya berapi-api.

Dikatakannya, dalam lingkungan perairan, mercury anorganik dikonversi oleh mikroorganisme menjadi metil mercury yang sangat beracun dan sangat mudah terserap ke dalam jaringan.

Berkisar 90% kandungan mercury dalam ikan berupa metil mercury.

"Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa sekitar 95% metil mercury yang masuk ke dalam tubuh diserap oleh usus yang sebagian besar tertahan dalam jaringan tubuh," ujarnya.‎

Diuraikannya, sistem syaraf pusat merupakan target organ dari toksisitas metil mercury tersebut, sehingga gejala yang terlihat erat hubungannya dengan kerusakan sistem syaraf pusat.

"Gejala yang timbul adalah gangguan syaraf sensori yakni paraesthesia, kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan menyempit, daya pendengaran menurun, serta rasa nyeri pada lengan dan paha," terangnya seperti dilansir antarariau. [red]‎