Ita : Kok Bisa Kayak Dia Jadi Dewan?

Wow ! Datangi Wartawan, Wanita Ini Bongkar Kedok "Srikandi" DPRD Kampar

Ilustrasi | Beritariau.com 2014

Beritariau.com, Kampar - Sejumlah wartawan yang sedang asyik bercerita di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jalan Ahmad Yani Bangkinang, Selasa (21/10/14) sekitar pukul 12 siang, saat membahas acara Konferensi PWI Kabupaten Kampar yang akan digelar, mendadak disambangi beberapa orang.

Seorang wanita muncul dan masuk kedalam kantor PWI didampingi seorang pria yang tak lain adalah suaminya sendiri. Kemudian, beberapa keluarga pasangan ini juga tampak hadir.

Angelita, yang mengaku sebagai anak jati Kabupaten Kampar dari Desa Alamanda Kecamatan Tapung, mengawali percakapan.

Didampingi suaminya, Ia menyatakan keterkejutannya atas informasi yang didengarnya bahwa di DPRD Kabupaten Kampar sekarang, ternyata seorang wanita berinisial SW yang dulu dikenalnya memiliki rekam jejak tak beres bahkan berperilaku amoral terpilih sebagai anggota pada fraksi partai warna kuning.

"Kok bisa dia yang perilakunya seperti itu jadi dewan. Saya baru tahu dan terkejut. Selama ini saya di Kalimantan, pindah dari Tapung karena difitnah oleh dia (SW)," tanya Ita, panggilan akrab Angelita, kepada wartawan dengan suara keras di dalam kantor PWI.

Ia mengaku pernah menjadi korban siasat jahat dari wanita itu. Dimana, suaminya telah dituduh merayu SW. Padahal, menurut Ita, justru SW itu lah yang punya rekam jejak sebagai wanita perayu suami orang lain. Saat itu, SW telah memiliki suami berinisial Y.

Ita, wanita berkaca mata tebal dengan pakaian berwarna merah jambu alias pink ini menceritakan ikhwal kisah panjang dirinya dan wanita itu.

Dulu, beberapa tahun silam, Ia dan SW adalah teman baik. Saat itu, Ilal, suami Ita, kerap diminta SW menemaninya karena beberapa pekerjaan. SW juga telah permisi pada Ita.

"Waktu itu dia bilang gak usah takut. 'Gak ku apa-apakan pun suami kakak tu'. Itu kata dia. Maksudnya dirayu," lanjut Ita.

Nah, suatu ketika, cerita Ita, Ia mengaku mendapat informasi bahwa suaminya dan SWmenjalin hubungan romantis. Tapi, Ita tak percaya begitu saja. Hingga suatu saat, dia dapat informasi bahwa SW dan suaminya lagi kencan. Lalu, Ita pun menemui adik SW menanya keberadaan kakaknya itu.

"Kasih tau sekarang, dimana kakakmu," kata Ita waktu itu seperti dituturkannya pada wartawan.

Setelah ditelusuri, ternyata SW dan Ilal sedang check in berdua di salah satu hotel di Pekanbaru. Pulang dari hotel, Ita pun mendamprat suaminya itu. Kepada Ita, Ilal mengakui melakukan perbuatan zinah itu atas dasar suka sama suka.

Ita pun naik pitam, Ia marah kepada SW karena tega menggoda suami temannya sendiri. Sayang, keadaan justru berbalik. Kata Ita, waktu itu, justru SW lah yang mengadukan kemana-mana bahwa Ilal telah memperkosanya di hotel itu.

"Dia mengadukan kami orang-orang di kampung. Suami saya dituduh merusak "pagar ayu" (kehormatan keluarga) dan dilaporkan ke polisi. Kami kayak diusir dari kampung, makanya saya pindah ke Kalimantan. Habis ditahan, suami saya datang ke Kalimantan. Saya memang sudah memaafkannya," cerita Ita.

Sebelum Ita melanjutkan kisahnya yang panjang itu, Ita sempat ditanya kenapa mau memaafkan suaminya yang telah selingkuh itu. Ita pun menjawab bahwa kejadian itu, tak sepenuhnya salah Ilal.

 Angelita alias Ita Saat Cerita di Kantor PWI Kampar di Bangkinang, Selasa (21/10/14) | Beritariau.com 2014

"Saya saja seorang istri, meskipun 1000 kali dirayu suami orang, kalau saya tak mau tentu takkan terjadi," jawab Ita sambil melihat suaminya yang sejak awal hanya terdiam terpaku.

Parahnya, kata Ita, saat mereka difitnah hingga membuat orang di kampung marah, pihak SW justru memanfaatkan situasi. Dengan tegas, Ita menuding pihak SW telah memeras mereka sebesar Rp25 Juta. "Kami tak sanggup, hanya Rp 3 Juta kami bayar," katanya.

Dilanjutkannya, di Kalimantan Ia dan suaminya hidup tentram. Namun, betapa terkejutnya dia saat kemarin pulang mengunjungi mertuanya mendengar SW kini telah jadi anggota DPRD Kampar. Ita mengaku kaget luar biasa dan usut punya usut, dia juga mendapati, kini SW tak lagi sebagai istri Y.

"Kabarnya dia jadi istri pengusaha sawit di Tapung. Itu pun ntah sebagai istri pertama atau istri kedua," ungkap Ita.

Ingin mempermalukan SW karena sempat menjadikan keluarganya runtuh berantakan, Ita mengaku telah beberapa kali mencoba menemui SW.

Bahkan, Jumat (16/10/14) kemarin, Ita mengaku telah mendatangi kantor DPRD Kampar untuk mencari dan mendamprat SW yang disebutnya sebagai perusak hidupnya. Namun, saat itu, seorang wanita yang merupakan anggota DPRD Kampar dari Fraksi partai berbeda justru terkesan menghalang-halanginya.

Betapa terkejutnya Ita ketika wanita yang menghalanginya itu pun diketahuinya sudah kawin cerai. "Kok yang kayak gini ada di DPRD Kampar ini. Apa kita gak punya rasa malu. Apa karena uang makanya dipilih," ketus Ita dengan kening berkerut, keheranan.

Misinya mendamprat secara langsung itu gagal. Lalu, Ita pun mendatangi ruang Fraksi Partai dimana SW bernaung pada Senin (20/10/14) kemarin. Disitu, Ita kembali tak menemukan SW, namun Ia menceritakan niatnya kepada sesama anggota di fraksi itu.

Itulah perjalanan panjang misi Ita hingga sampai ke kantor PWI siang tadi. Saat ditanyakan motifnya melakukan ini semua, Ita mengaku ingin melampiaskan kekesalan atas yang dialaminya dulu.

Ia pun mengakui, tak mungkin ada orang yang mau bersikap. Sebab, dari info yang diketahuinya, suami SW sekarang adalah pengusaha sawit di Tapung yang bermitra dengan R, pengusaha Tapung asal Sumatera Utara dalam bisnis penampungan buah sawit.

Saat ini, R juga terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Riau Daerah Pemilihan Kampar dari partai yang sama dengan SW.

"Mereka join (bergabung) saat pemilihan legislatif. Jadi gak akan mungkin partai berani menindaknya. Benar-benar saya heran, kok bisa prilaku seperti itu jadi dewan. Apa warga ini ga mikir," kata Ita.

Sayang, saat berita ini akan dikonfirmasi ke SW, tak satupun di gedung DPRD yang tahu keberadaannya. Kabar beredar, SW sedang tak berada di Bangkinang.

Terpisah, Ketua Fraksi SW di DPRD Kampar, Repol, mengakui kedatangan wanita yang menceritakan masalahnya di ruang fraksinya ke sesama anggota saat itu. Namun, Repol berpendapat bahwa, yang diceritakan oleh Ita adalah peristiwa sebelum duduk jadi dewan.

"Memang ada dia (Ita) datang dan cerita ke kawan-kawan (dewan), tapi itu kan sudah lama. Nah, yang bisa kami proses itu, jika kejadiannya setelah jadi dewan. Kalau ada, kami akan minta tulis laporan agar diproses," ungkap Repol membenarkan kedatangan Ita kepada Beritariau.com melalui sambungan seluler, Selasa (21/10/14) malam.

Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada SW sulit didapatkan. [TIM]

Tags :# hukum